front_store
Metode Fish Bone dalam Pemetaan dan Penyelesaian Masalah Engineering
Metode Fish Bone dalam Pemetaan dan Penyelesaian Masalah Engineering

Baik, menyambung postingan di https://datamediacctv.id/?p=771 mari kita bahas kembali sebagai tambahan; metode Fish Bone secara singkat saja atau yang juga dikenal sebagai diagram Ishikawa. Metode ini sangat penting dalam dunia engineering untuk menganalisis akar permasalahan.

Fish Bone diagram dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1960-an di Jepang. Dinamakan "Fish Bone" karena bentuknya yang menyerupai kerangka ikan, dengan kepala ikan merepresentasikan masalah utama, dan tulang-tulang ikan sebagai kategori penyebab masalah.

Dalam praktiknya, kita menggunakan diagram ini untuk memvisualisasikan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap suatu masalah. Saat kalian menemui masalah dalam proyek engineering, bukannya langsung mencoba solusi yang mungkin hanya mengatasi gejala, kalian perlu mengidentifikasi akar penyebabnya.

Struktur dasar diagram Fish Bone biasanya mencakup kategori-kategori utama yang kita sebut "5M+E":

  • Manusia (Man): Faktor yang berhubungan dengan operator, teknisi, atau SDM lainnya
  • Mesin (Machine): Faktor terkait peralatan, mesin, dan infrastruktur
  • Material: Bahan baku, komponen, atau supplies yang digunakan
  • Metode (Method): Prosedur, instruksi kerja, atau proses yang dilakukan
  • Pengukuran (Measurement): Metode inspeksi, kalibrasi, atau parameter kontrol
  • Lingkungan (Environment): Kondisi sekitar seperti suhu, kelembaban, atau tempat kerja

Cara menggunakannya cukup sederhana. Pertama, tentukan masalah utama dan letakkan di "kepala ikan". Lalu, identifikasi kategori-kategori penyebab utama sebagai "tulang besar". Untuk setiap kategori, brainstorming kemungkinan penyebab spesifik dan letakkan sebagai "tulang kecil".

Misalnya, jika kalian menghadapi masalah cacat pada produk manufaktur, tulang besarnya bisa mencakup faktor mesin, material, metode produksi, dan seterusnya. Untuk tulang "mesin", tulang-tulang kecilnya mungkin bisa berupa "kalibrasi mesin tidak tepat", "perawatan kurang", atau "setting parameter tidak sesuai".

Keuntungan menggunakan metode ini adalah kalian bisa melihat masalah secara holistik dan mengidentifikasi berbagai faktor yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Ini sangat berguna dalam diskusi kelompok karena visual diagram membantu semua orang fokus pada analisis penyebab, bukan saling menyalahkan.

Setelah diagram lengkap, kalian bisa mengidentifikasi penyebab yang paling signifikan dan mengembangkan rencana tindakan untuk mengatasinya. Ingat, tujuan akhirnya adalah preventive action, bukan hanya corrective action.

Nah, dalam dunia engineering modern, aplikasi Fish Bone diagram tidak terbatas pada quality control saja, tapi juga digunakan dalam berbagai aspek seperti keselamatan kerja, optimasi proses, dan continuous improvement.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *