Hai, www.datamediacctv.id datang kembali untuk obrolan ringan dengan anda, ya, kita sama- sama tahu bahwa kita, siapapun itu tidak akan bisa lari dari kemajuan teknologi, minimal kita harus beriringan dengan perkembangan teknologi tersebut, obrolan ini kami rangkum dari www.chatgpt.com dan www.copilot.microsoft.com tentunya tidak lupa juga dari mesin penacri "gaek" yang sudah sangat familiar dengan kita www.google.com. jadi, kira-kira apa itu kecerdasan buatan dan siapakah yang memulainya bisa kalian baca dibawah;
Kecerdasan Buatan (AI) adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk "belajar" dan "berpikir" layaknya manusia. AI bisa mengenali pola, memecahkan masalah, membuat keputusan, bahkan berkomunikasi. Contoh sederhana AI adalah asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant, yang bisa memahami perintah suara dan merespons dengan informasi yang relevan.
Kecerdasan AI berasal dari data yang sangat banyak, algoritma canggih, dan model pembelajaran mesin (machine learning). Dengan data ini, AI belajar untuk mengenali pola dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah dipelajarinya. Semakin banyak data yang dimiliki AI, semakin pintar dan akurat kemampuannya.
AI dikembangkan pertama kali pada 1950-an. Salah satu pelopornya adalah Alan Turing, seorang ilmuwan komputer yang mencetuskan ide bahwa mesin bisa meniru cara berpikir manusia. Kemudian, pada 1956, John McCarthy memperkenalkan istilah "Artificial Intelligence" di sebuah konferensi yang menjadi titik awal pengembangan AI modern. Setelah itu, banyak ilmuwan, termasuk Marvin Minsky dan Herbert Simon, yang turut mengembangkan konsep AI hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang.
Jadi, singkatnya, AI adalah teknologi yang belajar dari data untuk meniru kecerdasan manusia, dan pelopornya adalah tokoh-tokoh seperti Alan Turing dan John McCarthy.
Lalu sebagian besar dari kita pasti bertanya "bagaimana cara mereka berkerja?",
Cara kerja kecerdasan buatan (AI) melibatkan beberapa proses utama yang memungkinkan mesin belajar, memahami, dan membuat keputusan. Berikut adalah langkah-langkah utama bagaimana AI bekerja:
Pengumpulan Data
AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk bisa belajar. Data ini bisa berupa teks, gambar, audio, atau video tergantung pada jenis tugasnya. Misalnya, AI yang mengenali wajah membutuhkan data gambar wajah, sedangkan AI untuk memproses bahasa membutuhkan data teks.
Pra-Pemrosesan Data
Data yang dikumpulkan tidak selalu dalam bentuk yang siap digunakan. Jadi, data perlu diproses terlebih dahulu. Ini melibatkan langkah-langkah seperti membersihkan data dari kesalahan, mengubah data ke format yang mudah dipahami mesin, dan menormalkan nilai agar lebih mudah dipelajari.
Algoritma Pembelajaran Mesin (Machine Learning)
Algoritma adalah “otak” dari AI, yaitu serangkaian instruksi yang digunakan untuk mempelajari pola dari data. Ada beberapa jenis algoritma dalam pembelajaran mesin:
Pembelajaran Terawasi (Supervised Learning): AI dilatih dengan data yang diberi label (misalnya, gambar kucing dan anjing dengan label “kucing” atau “anjing”), sehingga AI dapat mengenali pola dari data ini.
Pembelajaran Tidak Terawasi (Unsupervised Learning): AI dilatih tanpa label data. Algoritma mencari pola tersembunyi atau kelompok dalam data tanpa bantuan manusia.
Pembelajaran Penguatan (Reinforcement Learning): AI belajar dari pengalaman, seperti bermain gim dan mendapatkan umpan balik dari setiap keputusan, sehingga semakin lama semakin baik performanya.
Pembuatan Model AI, Berdasarkan pola yang telah dipelajari, AI membangun model, yaitu semacam representasi dari pemahamannya terhadap data. Model ini bisa digunakan untuk memprediksi atau mengklasifikasikan data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Evaluasi dan Perbaikan
Model yang dibuat perlu diuji dengan data yang baru untuk melihat akurasinya. Jika hasilnya tidak akurat, algoritma akan dioptimalkan dengan menyesuaikan parameter atau menambahkan lebih banyak data. Proses ini bisa diulang berkali-kali sampai hasilnya memuaskan.
Prediksi atau Pengambilan Keputusan
Setelah model cukup akurat, AI siap digunakan untuk melakukan tugas sebenarnya, seperti memprediksi cuaca, mengidentifikasi wajah, atau merespons pertanyaan pengguna. Model akan terus diperbarui dengan data baru agar tetap akurat seiring waktu.
Contoh Sederhana
Misalnya, AI di aplikasi belanja yang bisa merekomendasikan produk:
Aplikasi mengumpulkan data tentang produk yang sering dilihat atau dibeli pengguna.
Data ini diolah dan dimasukkan ke dalam algoritma pembelajaran mesin.
Algoritma membentuk model untuk mengenali pola, seperti produk yang sering dibeli bersama.
AI kemudian merekomendasikan produk yang mungkin disukai pengguna berdasarkan pola ini.
Dengan cara kerja tersebut, AI dapat memproses informasi dalam jumlah besar dan menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien, bahkan bisa memprediksi keputusan yang cocok bagi setiap pengguna.