Dalam beberapa dekade terakhir, China telah muncul sebagai salah satu pemain utama dalam persaingan global untuk menguasai teknologi. Dari inovasi di bidang kecerdasan buatan (AI) hingga pengembangan jaringan 5G, China tidak hanya menjadi pesaing yang tangguh, tetapi juga memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan teknologi dunia. Artikel ini akan membahas bagaimana China mencapai posisi strategis ini, tantangan yang dihadapi, serta implikasinya bagi dunia.
1. Kebangkitan China sebagai Raksasa Teknologi
China tidak selalu dianggap sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi. Namun, sejak reformasi ekonomi yang dimulai pada akhir 1970-an, negara ini telah mengalami transformasi luar biasa. Pemerintah China menyadari bahwa teknologi adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kekuatan global. Oleh karena itu, mereka mulai menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D), pendidikan tinggi, dan infrastruktur teknologi.
Salah satu tonggak penting adalah peluncuran program "Made in China 2025" pada tahun 2015. Program ini bertujuan untuk mengubah China dari "pabrik dunia" menjadi pemimpin global dalam industri teknologi tinggi, termasuk robotika, bioteknologi, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Melalui program ini, China berencana untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi impor dan meningkatkan kemampuan inovasi domestik.
2. Dominasi dalam Teknologi 5G
Salah satu area di mana China telah menunjukkan kepemimpinannya adalah dalam pengembangan dan implementasi jaringan 5G. Perusahaan China, Huawei, telah menjadi pemain utama dalam infrastruktur 5G global, meskipun menghadapi tantangan geopolitik yang signifikan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Huawei dan perusahaan China lainnya seperti ZTE telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan 5G, memungkinkan mereka untuk menawarkan solusi yang lebih murah dan efisien dibandingkan dengan pesaing internasional.

ZTE Corporation adalah sebuah perusahaan teknologi telekomunikasi yang sebagian sahamnya dipegang oleh pemerintah Tiongkok. Didirikan pada tahun 1985, ZTE kini melantai di Bursa Saham Hong Kong dan Shenzhen
Jaringan 5G dianggap sebagai tulang punggung revolusi industri keempat, yang akan mendukung Internet of Things (IoT), mobil otonom, dan kota pintar. Dengan menguasai teknologi ini, China tidak hanya memperkuat posisinya di pasar global tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap standar teknologi masa depan.
3. Kecerdasan Buatan dan Inovasi Digital
China juga telah menjadi pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan-perusahaan China seperti Baidu, Tencent, dan Alibaba telah menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian AI, dan pemerintah China telah menetapkan tujuan untuk menjadi pemimpin global dalam AI pada tahun 2030. China memiliki keunggulan dalam hal data, yang merupakan bahan bakar utama untuk pengembangan AI. Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang, China memiliki akses ke jumlah data yang sangat besar, yang digunakan untuk melatih algoritma AI.

Baidu. Inc biasa dikenal dengan sebutan Baidu didirikan pada 18 Januari 2000 merupakan perusahaan layanan web yang berpusat di Kampus Baidu yang terletak di Distrik Haidian, Beijing, RRC.
Selain itu, China telah menjadi pelopor dalam adopsi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi seperti WeChat dan Alipay telah mengubah cara orang berinteraksi, berbelanja, dan melakukan transaksi keuangan. Ini menunjukkan bagaimana China tidak hanya mengembangkan teknologi baru tetapi juga mengintegrasikannya ke dalam masyarakat dengan cara yang inovatif.
4. Tantangan dan Kontroversi
Meskipun kemajuan China dalam teknologi sangat mengesankan, negara ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat dan sekutunya. AS telah mengeluarkan larangan terhadap perusahaan-perusahaan China seperti Huawei dan ZTE, dengan alasan keamanan nasional. Ini telah membatasi akses China ke pasar dan teknologi tertentu, meskipun China terus mencari cara untuk mengatasi hambatan ini.
Selain itu, ada kekhawatiran tentang etika dan privasi dalam penggunaan teknologi China. Misalnya, pemerintah China menggunakan teknologi pengenalan wajah dan AI untuk memantau warganya, yang menimbulkan pertanyaan tentang hak asasi manusia dan kebebasan individu. Ini telah memicu kritik internasional dan memengaruhi persepsi global terhadap teknologi China.
5. Implikasi Global
Kemajuan China dalam teknologi memiliki implikasi yang luas bagi dunia. Pertama, China telah menjadi mitra penting bagi banyak negara dalam pengembangan infrastruktur teknologi. Melalui inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI), China membantu membangun jaringan komunikasi dan transportasi di negara-negara berkembang, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.
Kedua, persaingan teknologi antara China dan AS telah memicu perlombaan inovasi global. Negara-negara lain, termasuk Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, juga berinvestasi besar-besaran dalam teknologi untuk tetap kompetitif. Ini dapat mengarah pada percepatan inovasi dan penemuan baru yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Namun, persaingan ini juga menimbulkan risiko fragmentasi teknologi. Jika China dan AS terus mengembangkan standar dan sistem yang berbeda, hal ini dapat menyebabkan terpecahnya internet global dan menghambat kolaborasi internasional.
China telah memainkan peran penting dalam persaingan penguasaan teknologi dunia. Melalui investasi besar-besaran dalam R&D, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, China telah menjadi pemimpin dalam berbagai bidang teknologi, termasuk 5G, AI, dan inovasi digital. Meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi, kemajuan China dalam teknologi tidak dapat diabaikan.
Bagi dunia, kemajuan China menawarkan peluang dan tantangan. Di satu sisi, inovasi China dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan kualitas hidup. Di sisi lain, persaingan teknologi yang semakin ketat dapat menciptakan ketegangan geopolitik dan risiko fragmentasi. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menemukan cara untuk berkolaborasi dan bersaing secara sehat, demi masa depan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan terus memantau perkembangan ini, kita dapat lebih memahami bagaimana China dan negara-negara lain membentuk masa depan teknologi, dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk kebaikan bersama.