Hai, apa kabar; sudah berapa gelas kopi yang kalian minum sejak pagi tadi, bagi kita yang hidup di kota Banda Aceh ini, kami rasa itu hal yang lumrah saja. Minuman yang berasal dari biji tanaman kopi, yang telah diproses dan diseduh dengan air panas, Ya, tergantung selera tentunya, ada yang diminum dengan creamer, atau gula dan campuran lainnya, kami rasa itu pilihan. Baik, tentunya diantara kita pasti ada yang memiliki paspor dan melakukan perjalanan ke luar negeri, dimana saat dimeja imigrasi data kita berada pada sebuah buku yang memiliki halaman sebanyak 24 atau 48 halaman yang dipindai menggunakan alat pindai, lalu data perjalanan kita semua terekam dan dapat dibaca; bagaimana cara data tersebut ada, Ya, salah satunya melalui proses awal yang dikenal dengan BIOMETRIK. Mari kita bicarakan dengan uraian terbatas tentang Biometrik tersebut, dengan mengutip beberapa dari https://jasuindo.com
Apa itu Biometrik; Biometrik berasal dari kata “bios” yang berarti hidup dan “matric” yang berarti pengukuran. Secara harfiah, biometrik adalah pengukuran dan analisis karakteristik biologis atau perilaku individu. Karakteristik ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi atau memverifikasi identitas seseorang. Contoh karakteristik biometrik meliputi sidik jari, wajah, iris mata, suara, dan banyak lagi. Pada pengertian yang lain juga disebutkan Biometrik adalah metode identifikasi yang mengandalkan karakteristik fisik atau perilaku unik dari setiap individu. Karakteristik ini bisa berupa sidik jari, wajah, iris mata, suara, tulisan tangan, hingga pola berjalan. Singkatnya, biometrik adalah cara untuk mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri biologis yang khas.
Secara umum proses Biometrik meliputi beberpa tahap yang harus dilakukan;
- Pengumpulan data biometrik: Data biometrik diambil menggunakan perangkat khusus, seperti pemindai sidik jari, kamera, atau mikrofon.
- Pemrosesan data: Data yang terkumpul kemudian diolah dan diubah menjadi representasi digital yang unik.
- Penyimpanan data: Representasi digital ini disimpan dalam database yang aman.
- Verifikasi: Saat seseorang ingin melakukan autentikasi, data biometrik mereka diambil kembali dan dibandingkan dengan data yang tersimpan. Jika cocok, maka identitasnya terverifikasi.
Dari proses diatas dapat kita ketahui beberapa hal yang bersifat tentatif, tentu proses ini memiliki kelebihan diantaranya Tingkat keamanan tinggi, Karena karakteristik biometrik unik bagi setiap individu dan sangat sulit untuk dipalsukan, kemudian Praktis dan efisien dimana Proses autentikasi menjadi lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan metode tradisional seperti password, dan terakhir Tidak mudah lupa karena anda tidak perlu repot mengingat password atau PIN. dan bagaimana dengan kekurangan dari Biometrik tersebut, dapat kita lihat diantaranya biaya implemetasi yang tinggi, privasi dan keterbatasan teknis.
Penerapan Biometrik dalam Dunia Kerja
Salah satu implemntasi Biometrik yang paling umum adalah dalam dunia perbankan, dikutip dari https://vida.id/ Dalam industri keuangan dan perbankan, biometrik adalah alat yang efektif untuk mencegah penipuan. Misalnya, dengan verifikasi biometrik pada transaksi besar atau pencairan dana, perusahaan dapat memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat melakukan transaksi tersebut dan Biometrik telah banyak diterapkan dalam dunia perbankan untuk meningkatkan keamanan transaksi. Beberapa contoh penerapannya antara lain:
- Autentikasi login: Nasabah dapat masuk ke akun online atau aplikasi mobile bank dengan menggunakan sidik jari atau wajah.
- Verifikasi identitas: Biometrik digunakan untuk memverifikasi identitas nasabah saat melakukan transaksi besar atau membuka rekening baru.
- Otorisasi pembayaran: Beberapa bank telah mengizinkan nasabah untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan sidik jari atau wajah.
- Keamanan ATM: Beberapa ATM dilengkapi dengan fitur biometrik untuk mencegah penipuan.
Jadi, dapat disimpulkan Biometrik merupakan teknologi yang menjanjikan dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berbagai bidang, termasuk perbankan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, namun kelebihan biometrik yang sangat signifikan membuatnya menjadi pilihan yang populer. apa lagi dalam dunia perbankan dapat meningkatkan Security System, kenyamanan dan efesiensi opersional.
Penyimpanan Data Biometrik dan Kebocoran Data
Penyimpanan data biometrik merupakan tantangan yang kompleks, namun dengan penerapan langkah-langkah keamanan yang tepat, risiko kebocoran data dapat diminimalkan. Pilihan lokasi penyimpanan dan metode enkripsi harus disesuaikan dengan tingkat sensitivitas data dan kebutuhan bisnis dan penyimpanan data biometrik merupakan aspek krusial dalam sistem keamanan berbasis biometrik. Data ini sangat sensitif karena berkaitan langsung dengan identitas individu. Berikut adalah proses umum penyimpanan dan lokasi penyimpanan data biometrik, yang pertama adalah proses penyimpanan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu pengumpulan data, enkripsi dan penyimpanan. dan dimanakah lokasi penyimpanan data tersebut; Lokasi penyimpanan data biometrik dapat bervariasi tergantung pada jenis sistem dan tingkat keamanan yang diinginkan. Beberapa lokasi umum adalah perangkat loka yang terdiri dari smartphone dan perangkat akses; kemudian lokasi yang lain adalah Server khusus yang terdiri dari data center dan cloud.
Yang jauh lebih penting dari itu semua adalah Kebocoran data biometrik merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kebocoran data biometrik dalam kata lain adalah Kebocoran data biometrik merupakan ancaman serius yang semakin sering terjadi seiring dengan semakin luasnya penggunaan teknologi biometrik dalam berbagai aspek kehidupan. Data biometrik, seperti sidik jari, wajah, atau iris mata, bersifat unik dan tidak dapat diganti. Jika data ini bocor, konsekuensinya bisa sangat fatal. resiko yang sudah sangat jelas dari kebocoran data biometrik ini adalah pencurian identitas, identitas palsu, penipuan dan pelanggaran privasi. Dan kebocoran ini dapat terjadi akibat adanya serangan siber, human error, dan perangkat lunak yang rentan.
Baik, kami rasa hanya sebatas itu yang dapat kami rangkum dari beberapa laman website, youtube, dan AI yang kami jadikan sebagai uraian terbatas, untuk lebih menghidupkan suasana obrolan, kami yakin pembaca akan mengisi kolom komentar yang kami buka dibawah. Salam.